Senin, 06 Juli 2009
MbAhAs PeAk TrAm HonGkoNg
MbAhAs TrAm HoNgKong
Kali ini frend kita Mbahas Tram tradisional hongkong kereta yang satu ini sudah berumur hampir 1 abad lho hebat kan tapi kereta ini tetap disukai oleh banyak turis serta warga setempat karena keunikannya yang banyak tidak ditemukan pada kereta masa kini selain itu juga kereta ini memiliki satu tingkat dari dek dasarnya lho hebat khan!! ya segini aja dulu bagi yang tertarik silahkan mencoba!!!!
MbAhAs MtR HoNgKoNg
Yah inilah gambar kereta mtr hongkong atau modern tunnel train gayamu pake bahasa gituan.yah maklumlah singkatannya gituuu tapi kalo salah mohon dimaafkan yah frend kali ini kita akan membahas mtr hongkong gitulah karena liburan kemareen barusan dari hongkong gituuu gayamu ya tapi memang begituu frend ya beginilah juga ac,nya yang sangat dingin selain itu kereta ini juga berperan sangat penting lho dengan kecepatan yang lumayan tinggi membuat kendaraan ini dipilih atau digunakan oleh banyak orang jalurnya yang berada di bawah tanah memang tidak memberi kesan pemandangan yang indah tapi walaupun begitu yang naik kereta ini banyak juga lho ya udah segini dulu yah!!!.
Senin, 22 Juni 2009
ThE SeConD Day We HUnt TrAiN
Minggu, 14 Juni 2009
ThE FiRSt DaY We StArT get A TrAin PicTuRe
Rabu, 13 Mei 2009
Visi Dan Misi
Visi dan Misi | | |
Visi |
Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian Terbaik yang Memenuhi Harapan Stakeholders. |
Misi |
Menyelenggarakan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian berikut bisnis penunjangnya melalui praktek bisnis terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan |
Peta Perjalanan
Peta Perjalanan | | |
|
Sumatera Selatan
|
|
Sumatera Utara
|
|
Arti LOgo
Arti Logo | | |
Logo dengan warna orange berupa gambar mirip angka 2, dengan kemiringan 70 derajat dan warna dasar putih yang menampakkan bagian depan kereta api kecepatan tinggi dengan arah yang saling berlawanan, serta di bagian bawah tertulis “KERETAPI” warna biru. Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak horisontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan menerima). |
Gaya Gambar : Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya. |
Sifat Gambar : Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat |
SEJARAH KERETA API
Sejarah Perkeretaapian | | |
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km. Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA. Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana. Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI). | |||||||||||||||||||||||||||
Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia | |||||||||||||||||||||||||||
|
KAWIS(kereta wisata)
Kereta Wisata | | |
| |||||
| |||||
| |||||
|
KABAR(kereta barang)
KA Barang | | |
Khusus di Jawa, pemasaran angkutan barang semula kurang diminati pasar, karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan KA penumpang. Tetapi, sejalan dengan perkembangan terakhir, melalui modernisasi sarana angkutan barang, telah dimungkinkan hadirnya KA barang dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan KA penumpang, sehingga perjalanannya lebih lancar.
|
Selasa, 12 Mei 2009
EKONOMI TeGaL ArUm
EKONOMI BrAnTas
KA Brantas | | |
|
EKONOMI GaYa BaRu MaLaM SeLaTaN
EKONOMI TaWanG JaYa
KA Tawang Jaya | | |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
EKONOMI KeRtAjAyA
KA Kertajaya | | |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
EKONOMI KaHuRiPaN
EKONOMI SeRaYu
KA Serayu | | |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
EKONOMI PaSuNdAn
KA Pasundan | | |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
EKONOMI MaTaRmAjA
KA Matarmaja | | |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||