Rabu, 13 Mei 2009

Visi Dan Misi

Visi dan Misi

Visi
Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian Terbaik yang Memenuhi Harapan Stakeholders.
Misi
Menyelenggarakan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian berikut bisnis penunjangnya melalui praktek bisnis terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan

Peta Perjalanan

Peta Perjalanan

Jalur Jakarta - Cikampek - Cirebon - Tegal - Semarang - Surabaya Pasarturi
1.KA ArgoBromo Anggrek7.KA Senja Utama SM
2.KA Sembrani8.KA Fajar Utama SM
3.KA Gumarang9.KA Tawang Jaya
4.KA Kertajaya10.KA Tegal Arum
5.KA Argo Muria11.KA Cirebon Express
6.KA Kamandanu


Jalur Jakarta - Cikampek - Cirebon - Purwokerto - Kutoarjo - Yogyakarta - Solobalapan - Madiun - Kertosono - Surabaya
1.KA Bima8.KA Gajayana (Malang)
2.KA Jayabaya Selatan9.KA Taksaka
3.KA Gayabaru Malam Selatan10.KA Fajar/Senja Utama Yogyakarta
4.KA Argo Lawu11.KA Senja Utama Solo
5.KA Argo Dwipangga12.KA Progo
6.KA Purwojaya13.KA SawungGalih
7.KA Bengawan14.KA Kutojaya Utara


Jalur Jakarta - Cikampek - Cirebon - Tegal - Pekalongan - Semarang - Madiun - Kertosono - Jombang - Kediri - Malang
1.KA BangunKarta
2.KA Matarmaja
3.KA Brantas
4.KA Harina

Sumatera Selatan

Dari

Ke

Jarak

KertapatiPrabumulih38
KertapatiLubukalung151
KertapatiLahat190
KertapatiTebingtinggi256
KertapatiLubuklinggau305
KertapatiBaturaja173
KertapatiMartapura205
KertapatiKotabumi303
KertapatiTanjungkarang339
KertapatiPanjang400
TanjungkarangBaturaja216
TanjungkarangPrabumulih311
TanjungkarangLahat423
TanjungkarangTebingtinggi489
TanjungkarangLubuklinggau538
PanjangTanjungkarang11
PanjangKotabumi97
PanjangMartapura195
PanjangPrabumulih322
PanjangMuaraenim395
Jarak antara dua stasiun / perhentian yang berurutan letaknya
Jarak antara dua stasiun yang digambar hijau
Jarak antara dua stasiun yang digambar dengan lingkaran merah


Dari

Ke

Jarak

LahatLubuklinggau115
LahatPrabumulih112
LahatBaturaja207
LahatKotabumi337
LahatPanjang434
LubuklinggauMuaraenim154
LubuklinggauPrabumulih227
LubuklinggauMartapura354
LubuklinggauKotabumi452
LubuklinggauPanjang549

Sumatera Utara

Dari

Ke

Jarak

MedanTebingtinggi79
MedanSiantar127
MedanKisaran152
MedanTanjungbalai173
MedanRantauprapat266
MedanBelawan22
MedanBinjai21
MedanKuala42
MedanTanjungpura67
MedanPangkalansus111
RantauprapatKisaran114
RantauprapatTebingtinggi187
RantauprapatSiantar235
RantauprapatTanjungpura333
RantauprapatPangkalan susu377
KisaranLubukpakam123
KisaranBelawan174
KisaranKuala194
KisaranPangkalanbrandan238
KisaranPangkalansus263
Jarak antara dua stasiun / perhentian yang berurutan letaknya
Jarak antara dua stasiun yang digambar hijau
Jarak antara dua stasiun yang digambar dengan lingkaran merah


Dari

Ke

Jarak

PangkalansusuPangkalanbrandan25
PangkalansusuBelawan133
PangkalansusuTebingtinggi190
PangkalansusuSiantar238
PangkalansusuTanjungbalai284

Arti LOgo

Arti Logo

Logo dengan warna orange berupa gambar mirip angka 2, dengan kemiringan 70 derajat dan warna dasar putih yang menampakkan bagian depan kereta api kecepatan tinggi dengan arah yang saling berlawanan, serta di bagian bawah tertulis “KERETAPI” warna biru.

Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak horisontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).

Gaya Gambar :

Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya.

Sifat Gambar :

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat

SEJARAH KERETA API

Sejarah Perkeretaapian

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
PeriodeStatusDasar Hukum
Th. 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel
sepanjang 26 km antara Kemijen
Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945Staat Spoorwegen (SS)
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
1945 s.d 1950DKAIBW
1950 s.d 1963DKA - RI IBW
1963 s.d 1971PNKAPP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991PJKAPP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998PERUMKAPP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. ......PT. KERETA API (Persero)PP. No. 19 Th. 1998
Keppres No. 39 Th. 1999
Akte Notaris Imas Fatimah

KAWIS(kereta wisata)

Kereta Wisata

Untuk menunjang kepariwisataan, PT. Kereta Api (Persero) memberikan pelyanan carter kereta khusus wisata juga berbagai keperluan seperti : rapat, pesta pernikahan, ulang tahun, dsb diatas Kereta Api menuju berbagai kota tujuan.

Saat ini PT. Kereta Api (Persero) menyediakan tiga kereta wisata, masing - masing diberi nama :

- Nusantara
- Bali
- Toraja


Ketiga kereta wisata tersebut dapat dirangkaikan pada Kereta Api Reguler yang dilengkapi dengan kereta pembangkit (listrik) berkekuatan minimal 300KVA, seperti : KA Argobromo Anggrek, Argo lawu, Dwipangga, Argo Muria, Argo Gede, Bima dan Sembrani.

Kereta Wisata Nusantara


Disebut kereta wisata Nusantara karena desain interior dan segala pernak - perniknya menggambarkan seni dan keindahan dari berbagai pelosok pulau nusantara, sehingga bila kita berada di dalam kereta ini dapat menikmati desain interior yang bernuansa nusantara.

Kereta yang bernomor ser I.67501 ini memiliki kapasitas tempat duduk ekslusif untuk 19 orang. Kamar tidur untuk 2 orang yang dilengkapi kaca rias, lampu tidur dan wastafel.

Untuk melihat pemandangan luar arah belakang secara leluasa tersedia balkon VIP, sedangkan loba tengah yang ditata mewah dilengkapi Audio, Video/TV monitor, pendingin ruangan (AC), kamar mandi (Toilet) juga tersedia di dalam kereta ini

Kereta Wisata Bali


Kereta ini interiornya di desain dan dilengkapi dengan ukiran dan lukisan yang bernuansa Pulau Dewata Bali. Bagi para turis yang menggunakan kereta ini sudah mendapat gambaran baik senin, budaya maupun keindahan pulau Bali. Melalui lukisan dan ukuran yang ditata dengan rapih dan apik dalam kereta. Kereta wisata bali bernomor seri S.67801 memiliki 22 tempat duduk ekslusif dalam 2 ruangan, 16 tempat duduk terletak di Meeting Riin dab 6 tempat duduk diruangan khusus (kabin). Fasilitas lainnya seperti Mini Bar, kamar mandi (toilet), Audio/Video dan pendingin ruangan (AC) tersedia di dalam kereta ini.

Kereta Wisata Toraja


Kereta wisata Toraja yang bernomor seri S67802 ini memiliki kapasitas 22 temapt duduk ekslusif, 16 tempat duduk di Meeting Room dan 6 tempat duduk diruang khusus (kabin) serta dilengkapi Mini Bar, kamar mandi (toilet), Audio/Video, pendingin ruangan (AC). Dinamakan Kereta Wisata Toraja karena desain interior serta ukiran dan lukisan disekitar dinding kereta menggambarkan seni dan budaya daerah Toraja.

KABAR(kereta barang)

KA Barang

Khusus di Jawa, pemasaran angkutan barang semula kurang diminati pasar, karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan KA penumpang. Tetapi, sejalan dengan perkembangan terakhir, melalui modernisasi sarana angkutan barang, telah dimungkinkan hadirnya KA barang dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan KA penumpang, sehingga perjalanannya lebih lancar.

a. Baja Satwa

KA barang Baja Satwa dikhususkan bagi pengangkutan barang pada koridor Jakarta (Kampung Bandan) Surabaya Pasarturi pp. barang yang diangkut menggunakan peti kemas, yang jenis komoditas angkutannya tidak terbatas pada jenis tertentu.

b. Barang Cepat

Koridor layanannya sama dengan KA Antaboga, Jakarta (Kampung Bandan) Surabaya Pasarturi, tetapi sarana yang digunakan berupa gerbong tertutup. Komoditas yang dapat diangkut juga variatif sesuai dengan ketersediaan pasar.

Selasa, 12 Mei 2009

EKONOMI TeGaL ArUm

KA Tegal Arum

Lintasan Perjalanan (Kilometer):Tegal – Cirebon – Jakarta pp, (295 Km)
Seri Lokomotif :CC. 201
Stamformasi Rangkaian :10 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan
Jumlah Tempat Duduk:1.060
Toleransi Kapasitas Angkut:1.590
Interval Tarif:Rp. 12.000 – Rp.16.000


EKONOMI BrAnTas

KA Brantas

Lintasan Perjalanan (Kilometer):Kediri – Kertosono – Solojebres – Semarang – Cirebon – Tanahabang pp. (746 Km)
Seri Lokomotif :CC. 201
Stamformasi Rangkaian :10 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan
Jumlah Tempat Duduk:1.060
Toleransi Kapasitas Angkut:1.590
Interval Tarif:Rp. 28.000 – Rp. 49.000


EKONOMI GaYa BaRu MaLaM SeLaTaN

KA Gaya Baru Malam Selatan

Lintasan Perjalanan (Kilometer):Surabayagubeng – Kroya – Cirebon – Pasarsenen pp. (826 Km)
Seri Lokomotif :CC. 201
Stamformasi Rangkaian :10 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan
Jumlah Tempat Duduk:1.060
Toleransi Kapasitas Angkut:1.590
Interval Tarif:Rp. 28.000 – Rp.36.000
































































































































































EKONOMI TaWanG JaYa

KA Tawang Jaya

Lintasan Perjalanan (Kilometer):Surabayapasarturi – Semarang – Cirebon – Pasarsenen pp (718 Km)
Seri Lokomotif :CC. 201
Stamformasi Rangkaian :10 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan
Jumlah Tempat Duduk:1.060
Toleransi Kapasitas Angkut:1.590
Interval Tarif:Rp. 29.000 – Rp. 36.000



StasiunKA 168

DatangBerangkat

Pasarsenen-21.30


Jatinegara21.3921.41


Bekasi21.5321.55


Cirebonprujakan00.3600.45


Tegal02.1102.15


Pemalang03.0503.07


Comal03.2203.24


Pekalongan03.3903.41


Weleri04.2904.31


Semarangponcol05.05-


Waktu Tempuh 7 Jam 35 Menit

EKONOMI KeRtAjAyA

KA Kertajaya

Lintasan Perjalanan (Kilometer):Surabayapasarturi – Semarang – Cirebon – Pasarsenen pp (718 Km)
Seri Lokomotif :CC. 201
Stamformasi Rangkaian :10 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan
Jumlah Tempat Duduk:1.060
Toleransi Kapasitas Angkut:1.590
Interval Tarif:Rp. 28.000 – Rp. 47.000



StasiunKA 148

DatangBerangkat

Pasarsenen-16.15


Jatinegara16.2516.29


Cirebonprujakan19.1819.33


Tegal20.3220.40


Pemalang21.0521.14


Pekalongan22.1922.40


Semarangponcol00.2700.35


Randublatung02.1902.21


Cepu02.4402.46


Bojonegoro03.2003.22


Babat04.0004.02


Lamongan04.3304.36


Surabayapasarturi05.20-


Waktu Tempuh13 Jam 5 Menit

EKONOMI KaHuRiPaN

KA Kahuripan

Lintasan Perjalanan (Kilometer):

Kediri – Kertosono – Kroya – Padalarang pp, (656 Km)

Seri Lokomotif :

CC. 201

Stamformasi Rangkaian :

7 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan

Jumlah Tempat Duduk:

742

Toleransi Kapasitas Angkut:

1.113

Interval Tarif:

Rp. 21.000 – Rp. 41.000




















































































































































EKONOMI SeRaYu

KA Serayu

Lintasan Perjalanan (Kilometer):Kroya – Bandung – Jakarta pp. (377 Km)
Seri Lokomotif :CC. 201
Stamformasi Rangkaian :9 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan
Jumlah Tempat Duduk:954
Toleransi Kapasitas Angkut:1.431
Interval Tarif:Rp. 20.500 – Rp. 27.000



KA Serayu Siang
StasiunKA 170

DatangBerangkat

Jakartakota-08.45


Pasarsenen08.5709.00


Jatinegara09.0909.13


Bekasi09.2609.28


Karawang 10.0010.02


Cikampek10.1910.22


Purwakarta10.4010.45


Padalarang12.2512.28


Kiaracondong12.5413.10


Cibatu14.1614.22


Tasikmalaya15.5516.02


Manojaya16.1316.15


Ciamis16.2616.29


Banjar16.5417.24


Sidareja18.1818.21


Gamdrumangun18.3018.32


Kawunganten18.4318.45


Jeruklegi19.0019.02


Maos19.2119.24


Kroya19.40-

-
Waktu Tempuh10 Jam 55 Menit

KA Serayu Malem
StasiunKA 170

DatangBerangkat

Jakartakota-20.20


Pasarsenen20.3420.36


Jatinegara20.4520.47


Bekasi21.0121.06


Karawang 21.3521.37


Purwakarta22.1022.14


Kiaracondong23.5200.00


CibatuLs-


Tasikmalaya02.2702.32


Manonjaya02.4202.47


Ciamis02.5702.59


Banjar03.3003.41


Sidareja04.3204.34


Gandrumangun04.4304.45


Kawunganten04.5604.58


Jeruklegi05.1305.15


Maos05.3405.36


Kroya05.54-


Waktu Tempuh9 Jam 34 Menit

EKONOMI PaSuNdAn

KA Pasundan

Lintasan Perjalanan (Kilometer):

Surabayagubeng – Kiaracondong pp. (696 Km)

Seri Lokomotif :

CC. 201

Stamformasi Rangkaian :

7 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan

Jumlah Tempat Duduk:

742

Toleransi Kapasitas Angkut:

1.113

Interval Tarif:

Rp. 21.000 – Rp. 41.000

StasiunKA 151StasiunKA 152
DatangBerangkatDatangBerangkat
Kiaracondong-06.15Surabayagubeng-05.40
Rancaekek06.2806.30Wonokromo05.4605.48
Cibatu07.2607.28Mojokerto06.3506.37
Tasikmalaya08.5008.54Jombang07.0307.05
Ciamis09.1409.16Kertosono07.2907.33
Banjar09.4009.43Nganjuk07.5707.59
Sidareja10.2210.24Madiun08.4408.48
Kroya11.4611.53Walikukun09.3909.42
Gombong12.2712.29Sragen10.1310.15
Kebumen12.4712.50Solojebres10.3910.45
Kutoarjo13.1713.20Klaten11.2411.26
Wates13.5614.04Lempuyangan11.5012.00
Lempuyangan14.3414.40Wates12.3212.34
Klaten15.0315.05Kutoarjo13.1513.18
Solojebres15.4515.50Kebumen14.1114.15
Sragen16.1516.17Gombong14.5014.53
Walikukun16.4716.49Kroya15.1615.20
Madiun17.4117.45Sidareja16.2516.27
Nganjuk18.5218.59Banjar17.0617.15
Kertosono19.4519.49Ciamis17.4117.43
Jomblang20.0720.09Tasikmalaya18.0318.09
Mojokerto20.3520.37Cibatu20.0320.08
Wonokromo21.1821.20Rancaekek21.1421.18
Surabayagubeng21.26-Kiaracondong21.32-
Waktu Tempuh15 Jam 11 MenitWaktu Tempuh15 Jam 52 M

EKONOMI MaTaRmAjA

KA Matarmaja

Lintasan Perjalanan (Kilometer):Malang – Kertosono – Solojebres – Semarang – Cirebon Pasarsenen pp, (881)
Seri Lokomotif :CC. 201
Stamformasi Rangkaian :10 Kereta Kelas Ekonomi + 1 Kereta Makan
Jumlah Tempat Duduk:1.060
Toleransi Kapasitas Angkut:1.590
Interval Tarif:Rp. 28.000 – Rp. 55.000



































































































EKSA BaNgUnKaRtA

KA Bangunkarta

KA Bangunkarta dioperasikan pertama kali pada bulan Januari 1985 melayani pemerjalan ekonomi dari Jombang / Madiun ke Jakarta. Pada tanggal 24 Desember 1994 layanan KA Bangunkarta ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas bisnis dan sejak tanggal 1 Agustus 1996 semua rangkaian berubah layanannya menjadi kelas bisnis.






Penambahan layanan eksekutif dilakukan sejak tanggal 1 Februari 1999 pada tanggal 1 Juli 2002 sampai dengan sekarang KA Bangunkarta melayani pemerjalan eksekutif dan bisnis dengan membawa rangkaian 2 kereta kelas eksekutif dan 8 kereta kelas bisnis. Perjalanan sejauh 738 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan hanya berhenti di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Madiun, Nganjuk dan Kertosono.


Nama Bangunkarta diambil dari singkatan nama kota asal dan tujuan kereta api yaitu jomBANG melalui madiUN dan jaKARTA (BANGUNKARTA). Ditawarkan layanan kelas eksekutif dan bisnis dengan kapasitas 616 tempat duduk


Fasilitas & Spesifikasi Teknis Kereta
Item

Keterangan

Interior

Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar

Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi dengan isolasi panas tidak mudah terbakar

Tempat duduk

  • Kapasitas 52 tempat duduk perkereta
  • Reclining & revolving seat system
  • Dilengkapi meja statis & sandaran kaki
  • Desain ergonomis
  • Kapasitas 64 tempat duduk perkereta
  • Revresing seat system
  • Desain ergonomis

Pintu ruangan

Sistem geser manual

Sistem geser manual

Jendela

Kaca tetap dupleks, lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai

Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas

Penyegar udara

2 set Air Condtioner (AC) perkereta

Kipas angin (fan)

Jenis bogie

K5/TB.398 dengan system suspense double: rubber pad dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus goncangan)

K5/TB. dengan system suspense double: rubber pad dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus goncangan)

Fasilitas keselamatan

Tabung pemadam kebakaran, emergency brake

Tabung pemadam kebakaran, emergency brake

Fasilitas lainnya

Toilet

Toilet